Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program yang diadakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang pertama kali diluncurkan di akhir Januari 2020. Program ini bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai bidang keilmuan untuk membantu mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Kampus Merdeka dapat diikuti oleh mahasiswa dalam jenjang D1, D2, D3, D4, dan S1 dari Perguruan Tinggi negeri maupun swasta di bawah naungan Ditjen Dikti Kemendikbudristek dan terdaftar di PDDikti dengan IPK minimal 3 dari skala 4 dari Program Studi terakreditasi. Untuk dapat mengikuti program ini, mahasiswa aktif diharuskan minimal sudah memasuki semester 5 pada periode Kampus Merdeka yang diadakan.
Program-program Kampus Merdeka, meliputi pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan membangun desa atau Kuliah Kerja Nyata tematik.
Kampus Merdeka memfasilitasi calon mahasiswa dan mahasiswa aktif untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri melalui jalur beasiswa maupun pertukaran pelajar. Pertukaran pelajar diadakan dengan tujuan membentuk sikap menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, pendapat, serta memiliki empati, toleransi, dan kemampuan bekerja sama dengan masyarakat dan lingkungan manapun. Pertukaran pelajar dapat dilakukan dalam negeri maupun luar negeri.
Adapun untuk jenjang S1, magang maupun studi independen merupakan pilihan populer di kalangan mahasiswa. Untuk durasi magang sendiri adalah 1-2 semester (6-12 bulan) di perusahaan yang termasuk partner MBKM. Magang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan pengalaman bekerja di dunia kerja nyata, sedangkan studi independen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan beraktivitas di luar kelas perkuliahan, namun tetap dianggap sebagai bagian dari perkuliahan. Kegiatan Merdeka Belajar selama 1 semester setara dengan 20 SKS, dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh selama mengikuti program, termasuk hard skill dan soft skill. Proses penilaian untuk magang maupun studi independen dilakukan selama kegiatan berlangsung dan pada akhir kegiatan berupa laporan kegiatan belajar oleh pendamping perusahaan mitra magang dan dosen pendamping di Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan mengutamakan prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan secara terintegrasi.
Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan merupakan program yang diadakan berdasarkan rendahnya kualitas pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan serta berkontribusi dalam pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia menyesuaikan dengan perkembangan zaman. MBKM juga memiliki program penelitian atau riset, dimana riset dapat dilakukan di Lembaga riset maupun di pusat studi untuk membangun dan melatih cara berpikir kritis.
Di luar dunia pendidikan, Indonesia juga memiliki kekhawatiran pada kemanusiaan dan lingkungan. Maka dari itu, MBKM mengadakan program Proyek Kemanusiaan untuk membangun nilai kemanusiaan dan kepekaan sosial mahasiswa. Masih dari segi kemanusiaan, program Membangun Desa atau Kuliah Kerja Nyata Tematik juga diadakan pada MBKM untuk melatih mahasiswa hidup di tengah masyarakat, memiliki rasa toleransi tinggi terhadap keragaman budaya masyarakat Indonesia, serta berpikir kritis untuk mengembangkan potensi desa yang ada.
MBKM juga menyediakan kegiatan wirausaha untuk meningkatkan pengelolaan potensi wirausaha di Indonesia.
Untuk mengikuti program MBKM, mahasiswa dapat mengakses situs Kampus Merdeka, yaitu https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id dengan membuat akun dan memilih program yang ingin diikuti.
Tak perlu khawatir, program Kampus Merdeka tidak memungut biaya apapun dari peserta. Peserta Kampus Merdeka justru akan mendapatkan uang saku sesuai kebutuhan, yaitu Rp1.200.000 (Rp500.000 untuk transportasi dan Rp700.000 dari Kartu Indonesia Kuliah (KIP)). Peserta Kampus Merdeka dari program apapun berhak memperoleh uang saku dari pemerintah.
Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta sendiri sudah mendukung MBKM untuk mahasiswa dan mahasiswinya, seperti program magang, pertukaran pelajar, proyek independen, dan sebagainya.